Tahukah kamu bahwa Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar didunia? Besarnya industri kelapa sawit ini ternyata menimbulkan masalah lingkungan yang kompleks. Limbah cair indusri kelapa sawit yang dibuang langsung ke suatu tempat akan mengganggu lingkungan sekitar dan menjadi penyebab tingginya polusi. Pengolahan air limbah kelapa sawit dapat dilakukan dalam berbagai cara. Salah satunya adalah menggunakan teknologi membran. Namun, dalam penggunan membran masih memiliki banyak kekurangan antara lain, belum ditemukannya variabel yang optimal yang mempengaruhi kinerja membrane. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari membran agar lebih optimal. Melalui penelitiannya yang berjudul, “KOMBINASI MEMBRAN FOTOKATALITIK PVDF-TiO2-GO DAN ADSORPSI BENTONIT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT MENJADI AIR BERSIH” diharapkan dapat mengkaji pengaruh konsentrasi TiO2, GO, PVA, penyinaran UV dan proses pretreatment adsorpsi bentonit pada kinerja membran PVDF-TiO2-GO untuk pengolahan air limbah minyak sawit menjadi air bersih.
Mahasiswa tersebut adalah Muhammad Abdurrauf, Tiara Amelia Gunawan, Intan Vania, dan Halimah Hanin Y.W. Penelitian ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa RISET (PKM R) tahun 2021. Saat ini penelitian tersebut masih dalam tahap proses dan diharapkan dapat meningkatkan nilai limbah cair kelapa sawit menjadi air bersih yang bisa dimanfaatkan Kembali.