[Super Hidrofilik Membran Berbasis Kain Katun Berlapis Silika dan Green Synthesized Nano TiO2 – Sinar UV untuk Pengolahan Limbah Berminyak]

(PKM AI) – Tahukah kamu bahwa proses industri logam, otomotif, makanan, petrokimia, dan tekstil di dunia menghasilkan limbah berminyak? Limbah berminyak ini bila dilepaskan ke lingkungan tanpa pemrosesan akan meracuni hewan, tanaman dan ekosistem di sekitarnya. Metode yang biasa digunakan adalah dengan menggunakan senyawa kimia EOR surfaktan, ekstraksi pelarut, dan oksidasi, namun bahan kimia ini dapat merusak lingkungan. Sedangkan bahan tanpa kimia menggunakan sentrifugasi. Namun metode ini masih memerlukan biaya tinggi. Membran merupakan salah satu alternatif pengolahan limbah berminyak dengan prinsip filtrasi[1] [akj2]  karena ramah lingkungan dan simpel. Namun, proses ini masih terkendala kinerja membran yang kurang baik karena adanya fouling serta biaya produksinya yang mahal. Oleh karena itu, pengembangan membran untuk pengolahan limbah berminyak sangat penting  untuk dilaksanakan. Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro yang terdiri dari Widhiyanto Enggartyasto, Nicola Ardana Sola Gracia, Andono Kusuma Jati, dan Salsabella Indy Laes di bawah bimbingan Nita Aryanti mengembangkan solusi untuk masalah limbah berminyak ini. Keempat mahasiswa tersebut membuat superhidrofilik membran berbasis kain katun yang dilapisi silika dan Green Synthesized Nano TiO2 – Sinar UV.[3] [akj4]  Penggunaan bahan kain katun untuk menekan biaya produksi, jika dibandingkan dengan selulosa asetat dan poliamid aromatik, kain katun lebih aman sebagai limbah, karena terbuat dari bahan natural yang mudah terurai.

Prinsip dari membrane sendiri adalah Filtrasi. Kemampuan hidrofiliknya membantu memisahkan antara limbah minyak dan air. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, semakin besar konsentrasi Nano TiO2 maka permukaan membran akan menjadi semakin hidrofilik dikarenakan semakin banyaknya gugus hidroksil (OH) yang mampu mengadsorpsi molekul air sehingga contact angle semakin kecil. [5] [akj6] Ditemukan juga semakin lama permukaan membrane disinari sinar UV maka permukaan membrane semakin hidrofilik. Sehingga lebih efektif memisahkan antara minyak dan air. Dengan semakin kecil contact angle menandakan membran semakin bersifat hidrofilik, di mana membran akan mudah berikatan dengan air dan aktivitas membran semakin bagus, kenapa? Karena air lebih mudah lewat dan minyak lebih mudah tertahan sehingga pemisahan antara minyak dan air lebih baik. Limbah minyak berhasil dipisahkan dan limbah proses industri dapat lebih ramah lingkungan. Harapan kedepannya, hasil penelitian ini dapat digunakan di industri dan bermanfaat bagi dunia.

Penulis: Andono Kusuma Jati, mahasiswa Teknik Kimia 2018

Editor: Aslamatur Rizqiyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *